Senin, 07 Desember 2009

Mesin Kiamat yang bernama Large Hardon Collider (LHC) sedang dalam tahap perbaikan dan akan segera diaktifkan kembali, bagaimana tidak pada awal percobaannya mesin ini pertama kali di nyalakan dengan menggunakan energi listrik terkecil yaitu sebesar 450 Juta Elektron Volt (eV), bagaimana mungkin itu disebut energi yang kecil…? Energi sebesar itu bisa menyalakan lampu diseluruh Indonesia selama bertahun-tahun lamanya, hingga akhirnya pada tahap terakhir akan menggunakan Energi sebesar 7 Milyar Elektron Volt (eV) wow itu setara dengan 900 kali Radiasi sinar Matahari langsung.

Proyek ini dibangun di antara perbatasan Prancis dan Swiss dan cincin itu sendiri terdiri dari 9.300 kumparan magnet superkonduktif dengan berat berton-ton yang dirangkai seperti sosis dan kemudian didinginkan dengan sekitar 96 ton helium cair. Sampai saat ini Proyek LHC melibatkan sekitar 7.000 pakar fisika partikel dari 80 negara dan telah menghabiskan dana sebesar USD 5,8 miliar (sekitar Rp 53,3 triliun).



LHC disebut 'Mesin Kiamat' karena banyak ilmuwan Amerika Serikat (AS) melayangkan keberatan terhadap rencana uji coba itu dengan alasan pengoperasian akselerator partikel terbesar di dunia tersebut terlalu berisiko. Kekuatan luar biasa yang dilepaskan LHC itulah yang memantik kekhawatiran para ilmuwan AS. Mereka khawatir energi yang dilepaskan LHC bakal memicu black holes yang mampu menelan bumi.

Namun, kekhawatiran para ilmuwan AS itu ditepis pakar-pakar CERN. "Dunia tidak akan kiamat karena LHC," tegas pimpinan proyek Lyn Evans. Pernyataan senada juga disampaikan David Francis, fisikawan yang bertanggung jawab atas detektor partikel ATLAS pada proyek LHC.

Dia hanya tersenyum saat ditanya apakah dirinya mengkhawatirkan black holes dan partikel mematikan yang disebut strangelet yang digambarkan para ilmuwan AS. "Jika saya pikir hal itu akan terjadi, saya pasti sudah pergi dari sini," katanya



Akselerator partikel berukuran besar itu, berhasil menggerakan proton dan meyelaraskan ion dalam cincin sepanjang 17 mil pada pekan lalu, dan segalanya tampak bekerja dengan benar. Insinyur dan ilmuwan telah berhati-hati mengambil langkah baru, sejak bencana terjadi. Masalah tersebut merusak dua magnet dari tambatannya dan menyebabkan kehilangan lebih dari satu ton helium cair yang berfungsi sebagai pendingin. Kerusakan itu membuat akselerator terbesar yang pernah dibuat itu tidak dapat digunakan selama lebih dari setahun. Setelah berbulan-bulan, sistem itu telah diperbaiki dan magnet didinginkan dalam suhu minus 456 derajat Fahrenheit atau lebih dingin dari ruang angkasa. LHC dengan hati-hati diuji sebelum dijalankan untuk mencegah kegagalan serupa. Sinar proton dan ion ditembakkan searah jarum jam melalui bagian rumah dari cincin detektor "A Large Ion Collider Experiment" (ALICE) sebelum proton ditembakkan berlawanan arah jarum jam melalui detektor LHCb. Kalibrasi yang teramat kecil diperlukan untuk membuat alat ini bekerja dengan benar.







Gianluigi Arduini, wakil kepala hardware LHC mengatakan pekerjaan itu menyangkut sinkronisasi. "Magnet yang cepat harus disetarakan untuk mempercepat sinar dan mentransfer berkas,” katanya. Keseluruhan proses ini terjadi dalam beberapa ratus picoseconds. Satu picosecond merupakan sepersejuta dari sepersejuta detik.






Sinar uji coba akan ditembakkan dalam persentase kecil terlebih dulu, sekitar 450 juta elektron volt (eV). Akselerator pada akhirnya diharapkan akan mencapai tujuh miliar elekron volt, dengan partikel yang melaju di sekitar cincin hingga mencapai 99.9999991 persen kecepatan cahaya. Para ilmuwan akan mempelajari dampak dari dua berkas persimpangan dan menguji satu sama lain. Mereka berharap hasilnya dapat mengungkapkan pengetahuan sifat materi dan kondisi beberapa detik setelah Big Bang. Secara khusus, diharapkan akan mengungkap teori partikel Higgs Boson, yang dipercaya memberikan massa partikel.[ito]






Tujuan dari Pembuatan Mesin ini adalah untuk meneliti terjadinya Proses tabrakan super besar yang disebut “Big Bang”, Hanya untuk itu…? Ternyata tidak, mereka juga bertujuan mencari tahu dan meneliti:

1. Seperti apa alam semesta kita ini

2. Dimana anti-materi berada (karena semua materi di dunia ini mempunyai anti materinya)

3. Kenapa partikel memiliki massa

4. Terbuat dari apakah alam semesta kita ini…









Yang paling mengejutkan dari penelitian ini mereka mencoba mencari Partikel Tuhan (Bosson Higs)

Saat inti atom bertabrakan dengan Energi yang belum pernah terjadi di dalam LHC, Para fisikawan berharap menciptakan partikel eksotis dan materi berlimpah yang pertama kali membentuk jagat raya.

Partikel yang mereka cari adalah Boson Higs, atau partikel tuhan, Inilah bukti yang hilang dalam teori yang menjelaskan karakteristik pembentukan jagat raya: bagaimana partikel dasar memperoleh massa.




Proses terciptanya Partikel Tuhan (Boson Higs):

Trilliunan proton berdesakkan menuju tumbukkan pada 99,9999991 persen kecepatan cahaya. Quark dan gluon didalam proton bertumbukan, meledak dengan energi yang cukup untuk menciptakan Higgs yang sukar untuk ditangkap. Mungkin 100 sampai dengan 200 kali massa proton, partikel Higgs tidak stabil, partikel tersebut akan bertahan selama kurang lebih 1/1.000.000.000.000.000.000.000.000s (satu per satu juta milyar milyar detik) sebelum hancur menjadi butiran-butiran partikel, Bukti akan Partikel Boson Higs akan ditemukan di dalam spiral pengungkap rahasia dan lapisan kiri di detector LHC oleh partikel yang terbentuk saat Higgs terpecah.



So Believe or Not inilah mesin tercanggih Abad ini